Penerjemahan, tips

Lima Tips untuk Meningkatkan Produktivitas Penerjemahan

Pada umumnya penerjemah dibayar berdasarkan jumlah huruf, kata, atau halaman yang diterjemahkannya. Semakin banyak yang diterjemahkan, semakin besar pula penghasilannya. Produktivitas penerjemah dapat diukur dari banyaknya teks sumber yang diterjemahkan dalam satu hari. Tulisan ini akan berbagi mengenai tips untuk meningkatkan produktivitas penerjemahan, khususnya penerjemahan bahasa Jepang.

1. Meningkatkan kemampuan membaca bahasa Jepang

Tugas penerjemah dimulai dari membaca teks sumber. Penerjemah bahasa yang menggunakan huruf latin tidak akan memiliki kendala untuk membaca teks sumber. Namun, bagi penerjemah bahasa Jepang, “PR besar” justru dimulai pada tahap ini. Ibarat iklan sosial zaman dahulu, tidak sedikit penerjemah yang “membaca saja aku sulit”. Ini sebenarnya bukan hal yang aneh karena penutur aslinya pun ada yang mengalami hal yang sama.

Ketika menemukan huruf kanji yang tidak dapat dibaca, biasanya penerjemah akan mencari tahu cara bacanya dengan membuka kamus atau mencarinya di internet. Bukan masalah besar jika teks sumbernya adalah Word atau Excel yang dapat disalin-rekat. Namun, jika teks sumbernya adalah tulisan tangan atau hasil pindai yang tidak dapat disalin, butuh waktu ekstra untuk dapat menemukan cara bacanya. Proses mencari cara bacanya ini tentu akan mengganggu produktivitas penerjemahan.

Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan sering-sering membaca. Bahan bacaannya tidak harus berupa bacaan yang berat. Cukup dimulai dari bacaan yang ringan seperti tulisan di media sosial. Minat baca akan meningkat jika topik bacaannya adalah sesuatu yang disukai.

Dengan sering membaca, frekuensi untuk “bertemu” huruf kanji akan meningkat. Dalam topik yang sama, biasanya akan sering muncul huruf kanji yang sama sehingga secara alami akan terbiasa dengan huruf-huruf tersebut. Jika sudah lancar membaca, waktu untuk mencari tahu cara baca akan berkurang sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada proses penerjemahan.

2. Meningkatkan kemampuan mengetik

Setelah lancar membaca, penerjemah dapat meningkatkan produktivitasnya dengan cara mengetik cepat. Tentunya dengan syarat kemampuan menerjemahkannya juga secepat mengetiknya. Idealnya adalah selesai membaca, jari tangan sudah langsung mengetik bersamaan dengan proses penerjemahan di dalam otak.

Pada zaman masih menggunakan mesin ketik, ada banyak tempat kursus yang menyediakan kursus mengetik 10 jari. Sesuai namanya, kegiatan mengetik dilakukan dengan menggunakan seluruh jari sehingga dapat dilakukan dengan cepat. Kebutuhan untuk mengetik cepat menggunakan 10 jari masih ada walaupun zaman sudah berubah menggunakan komputer. Namun, saat ini mungkin sudah tidak ada tempat kursus yang menyediakan kursus mengetik 10 jari.

Beruntunglah karena sudah ada internet. Walaupun bukan kursus, setidaknya ada situs-situs web yang menyediakan simulasi latihan untuk mengetik cepat. Bagi yang hendak latihan mengetik cepat dalam bahasa Indonesia, silakan untuk mencobanya di situs web ini: https://10fastfingers.com/typing-test/indonesian

3. Menguasai tombol cepat di papan ketik

Atlet e-sport yang jago biasanya sangat menguasi tombol cepat di papan ketik. Tujuannya adalah untuk mengurangi waktu menggeser tangan ke mouse. Kalau mengikuti prinsip tujuh hal sia-sia (nanatsu no muda) yang umum diterapkan di manufaktur Jepang, menggeser tangan dari papak ketik ke mouse dapat dikategorikan sebagai sia-sia dalam gerakan (dousa no muda) dan sia-sia dalam perpindahan (idou no muda).

Mengikuti prinsip kaizen, kesia-siaan tersebut harus dihilangkan. Caranya adalah dengan menjalankan fungsi-fungsi mouse menggunakan papan ketik. Misalnya, jika selama ini memblok tulisan dilakukan dengan cara menahan tombol kanan pada mouse, mulailah diganti dengan cara menahan tombol Shift sambil menekan arah panah sesuai area yang ingin diblok.

Salah satu tombol cepat favorit saya adalah Alt+Tab. Fungsinya adalah untuk berganti layar dengan cepat sehingga tidak perlu menggerakkan mouse setiap kali beralih antara Word dengan peramban internet. Untuk daftar tombol cepat lainnya dapat dilihat di sini: https://tekno.kompas.com/read/2015/09/01/09550827/Daftar.Lengkap.Jalan.Pintas.untuk.Windows.10

4. Menggunakan CAT Tool

Jika ketiga hal di atas telah dikuasai dan merasa sudah tidak dapat meningkatkan produktivitas lagi, mungkin sudah saatnya untuk menggunakan CAT tool. Bagi yang masih asing, CAT tool adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu proses penerjemahan. Referensi sederhananya dapat dilihat di sini: https://id.wikipedia.org/wiki/Penerjemahan_berbantuan_komputer

Konon, penerjemah yang menggunakan CAT tool dapat meningkatkan produktivitasnya sampai dengan 40%. Penguasaan tombol cepat juga sangat berguna untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak ini.

5. Menggunakan dua layar atau lebih

Dua layar lebih baik daripada satu layar. Dengan adanya layar kedua, penerjemah dapat secara bersamaan menatap layar kerja dan layar referensi. Layar kedua yang dihubungkan ke komputer dapat berupa layar monitor, TV, atau tablet.

Bagi yang suka bekerja sambil nongkrong di kafe, aplikasi Duet Display di tablet dapat mengubah iPad atau tablet Andoid menjadi layar kedua dari laptop. Informasi lebih lanjut mengenai Duet Display dapat dilihat di sini: https://www.duetdisplay.com/

Semoga tips-tips yang telah disebutkan di atas bermanfaat.

Penerjemah, tips

Persyaratan Menjadi Penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia

Memiliki kemampuan bahasa Jepang dapat dimanfaatkan menjadi penghasilan. Salah satu pilihannya adalah menjadi seorang penerjemah. Namun, bisa bahasa Jepang saja tidak cukup untuk menjadi penerjemah. Tulisan ini akan membahas mengenai tiga syarat utama untuk menjadi penerjemah bahasa Jepang.

1. Memiliki kemampuan bahasa Indonesia

Idealnya, penerjemah hanya melakukan penerjemahan secara satu arah, yaitu menerjemahkan ke dalam bahasa ibu. Artinya, jika penerjemahnya adalah orang Indonesia, idealnya penerjemahan hanya dilakukan ke dalam bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, seorang penerjemah bahasa Jepang-Indonesia wajib untuk menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Penguasaan yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada jumlah kosakata yang dikuasai, tetapi juga pengetahuan mengenai tata bahasa Indonesia.

Dua sumber utama untuk mempelajarinya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Keduanya telah tersedia secara daring sehingga mudah untuk dicari.

Tingkat kemampuan bahasa Indonesia juga dapat diukur dengan mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI). Memiliki sertifikat UKBI dapat menjadi nilai tambah bagi seorang penerjemah karena dapat menjadi tolak ukur yang objektif, khususnya bagi calon klien yang tidak dapat berbahasa Indonesia.

2. Memiliki kemampuan bahasa Jepang

Tingkat kemampuan bahasa Jepang yang ideal adalah setara dengan N1 dalam Japanese Language Proficiency Test (JLPT). Namun, bukan berarti jika kemampuannya di bawah itu tidak dapat menjadi penerjemah.

Sama seperti halnya UKBI, JLPT adalah instrumen untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang. JLPT bisa menjadi tolak ukur calon klien untuk menilai kemampuan bahasa Jepang seorang penerjemah.

Semakin tinggi levelnya, maka semakin baik penguasaan bahasa Jepangnya. Hal itu berarti jumlah kosakata yang dikuasainya banyak, huruf kanji yang dapat dibacanya banyak, dan tata bahasa yang dikuasainya juga bersifat kompleks.  Memiliki level JLPT yang tinggi akan membantu penerjemah untuk cepat membaca teks sumber karena tidak perlu setiap saat mencari tahu cara bacanya di kamus atau internet.

3. Memiliki kemampuan menerjemahkan

Ini adalah kemampuan yang paling penting untuk dimiliki, yaitu kemampuan untuk menerjemahkan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Menerjemahkan tidak sama dengan sekadar mengganti kata-kata dalam bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Hal yang penting dalam penerjemahan adalah menyampaikan kembali pesan dalam bahasa Jepang dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Contoh sederhananya dapat dilihat dalam frasa 「お元気ですか」– Ogenki desuka. Setiap pembelajar bahasa Jepang pasti mengenal frasa tersebut. Jika hanya mengganti frasa tersebut ke dalam bahasa Indonesia, hasilnya pasti akan menjadi “Apakah sehat”.

Alasannya adalah karena 「元気」berarti “sehat” dan 「ですか」adalah kata tanya yang berarti “apa”. Padahal, pesan dalam frasa 「お元気ですか」adalah ingin mengetahui kabar dari lawan bicaranya. Dalam bahasa Indonesia, frasa yang sepadan dengannya adalah “Apa kabar?”

Kemampuan mencari padanan inilah yang disebut sebagai kemampuan menerjemahkan. Kemampuan ini baru dapat dimiliki jika telah menguasai dengan baik dua kemampuan yang telah disebutkan di atas. Kemampuan untuk menerjemahkan juga dapat diukur secara objektif. Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) telah menyelenggarakan Tes Sertifikasi Nasional (TSN) untuk pasangan bahasa Jepang-Indonesia sejak tahun 2019.

Demikian penjelasan mengenai persyaratan menjadi penerjemah bahasa Jepang-Indonesia. Jika merasa memiliki kemampuan-kemampuan tersebut, tidak ada salahnya untuk mencoba berkarier sebagai penerjemah. Cara-cara untuk mempromosikan diri sebagai penerjemah dapat membaca tulisan mengenai mempromosikan diri sebagai penerjemah aktif dan pasif. Selamat mencoba!

tips

Sumber Referensi untuk Mencari Padanan Terjemahan

Menerjemahkan bukan sekadar mengganti bahasa sumber menjadi bahasa sasaran. Hal yang paling utama dalam menerjemahkan adalah mencari padanan yang berterima dalam bahasa sasaran.

Seiring dengan perkembangan zaman, istilah-istilah dalam berbagai bahasa juga semakin bertambah. Misalnya, pada awal tahun 1900, masih belum ada yang mengenal istilah-istilah di bidang teknologi informasi.

Bahasa akan selalu berkembang. Oleh karena itu, penting bagi penerjemah untuk bisa mengikuti perkembangan bahasa. Ada istilah-istilah baru yang harus dibuatkan padanannya oleh penerjemah. Namun, tidak sedikit juga istilah-istilah baru yang sudah dibuatkan padanannya oleh orang lain.

Photo by Miguel Á. Padriñán on Pexels.com

Di bawah ini adalah beberapa sumber referensi yang dapat menjadi tempat untuk menjadi padanan terjemahan bahasa Jepang-Indonesia.

1. Wikipedia

Situs web yang satu ini boleh dibilang sebagai ‘musuh’-nya dosen. Tidak sedikit dosen yang melarang mahasiswa untuk menjadi Wikipedia sebagai sumber referensi. Namun, situs ini justru sangat berguna bagi penerjemah. Bayangkan, artikel dalam satu bahasa, dapat langsung dibaca dalam bahasa lain hanya dengan sekali klik.

Situs ini baik untuk mencari referensi padanan nama hewan, tanaman, atau peristiwa.

2. Situs resmi pemerintah

Jumlah warga negara Indonesia di Jepang tidak termasuk dalam lima besar. Jumlahnya kalah jauh dari Filipina dan Vietnam yang sama-sama berasal dari Asia Tenggara. Meskipun begitu, beberapa situs resmi pemerintah Jepang memuat tulisan atau pengumuman yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Salah satu contohnya adalah Ministry of Heath, Labor, and Welfare (MHLW) yang menerjemahkan informasi mengenai bantuan pemerintah bagi yang terdampak Covid-19 (https://www.mhlw.go.jp/content/000632261.pdf).

Situs-situs pemerintah sangat baik untuk mencari padanan mengenai kebijakan pemerintah.

3. Situs organisasi resmi

Tidak hanya pemerintah, organisasi atau lembaga yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia juga umumnya menerjemahkan tulisan atau pengumuman ke dalam bahasa Indonesia.

Salah satu contohnya adalah Japan Internasional Trainee & Skilled Worker Cooperation Organization (JITCO). Mereka adalah organisasi yang mengurus pemagang di Jepang dan menerbitkan buku pegangan bagi pemagang yang salah satunya telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia (https://www.jitco.or.jp/download/data/jissyuseiteyou_Indonesia.pdf).

Situs-situs organisasi resmi sangat baik untuk mencari padanan mengenai istilah yang berhubungan dengan bidang yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut.

4. Situs informasi wisata

Sama halnya dengan warga negara Indonesia di Jepang, sebenarnya jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang bukanlah yang terbesar. Bahkan tidak masuk dalam 10 besar. Namun, pertumbuhan jumlah wisatawan dari Indonesia ke Jepang yang tinggi mungkin menjadi alasan untuk menyediakan informasi dalam bahasa Indonesia.

Salah satunya adalah situs web Live Japan (https://livejapan.com/id/). Selain objek wisata, situs seperti ini biasanya memuat juga artikel mengenai kebudayaan dan sejarah Jepang.

Situs-situs informasi wisata sangat baik untuk mencari padanan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata, budaya, dan sejarah Jepang.

5. NHK World-Japan

NHK adalah stasiun penyiaran yang berada di bawah pemerintah Jepang. Selain saluran TV, lembaga ini juga memiliki saluran radio.

NHK World adalah salah satu divisi yang berperan untuk menyebarkan berita mengenai Jepang ke seluruh dunia dalam berbagai bahasa. Salah satunya adalah bahasa Indonesia (https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/id/). Berita-berita aktual di Jepang dapat dibaca dalam bahasa Indonesia. Selain itu, beberapa program TV juga dapat ditonton dengan teks bahasa Indonesia.

Situs NHK World-Japan sangat baik untuk mencari padanan terjemahan khususnya untuk hal-hal yang bersifat aktual.

Itu adalah beberapa situs web yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk mencari padanan terjemahan Jepang-Indonesia. Semoga bermanfaat ^^

tips

Tips Menerjemahkan Orang yang Bicaranya Panjang: Metode PREP

Dalam tulisan sebelumnya, saya berbagi tips menerjemahkan dengan menggunakan metode deduksi ala Sherlock Holmes. Dalam tulisan kali ini, saya hendak berbagi tips lain untuk menerjemahkan orang yang bicara panjang, yaitu menerjemahkan dengan metode PREP.

Metode PREP adalah sebuah metode yang biasa digunakan dalam presentasi. PREP adalah singkatan dari Point (kesimpulan), Reason (alasan), Example (contoh), dan Point (kesimpulan). Metode presentasi ini biasa diajarkan dalam pelatihan bagi level manajerial untuk meningkatkan kemampuan presentasi.

Saya merasa metode ini dapat digunakan juga dalam penjurubahasaan, khususnya bagi orang Jepang karena mereka cukup mengenal metode penyampaian seperti ini. Metode ini dapat digunakan khusus dalam situasi yang membutuhkan jawaban “Ya atau tidak”, “Bisa atau tidak”, “Kapan”, “Di mana”, atau jawaban-jawaban spesifik lainnya, tetapi disampaikan secara panjang lebar sebelum mendapatkan jawaban yang  diinginkan.

Sama seperti yang telah disampaikan dalam tulisan sebelumnya, pada prinsipnya jurbah tetap harus menerjemahkan sesuai dengan yang disampaikan dengan pembicara. Namun, untuk mencapai tujuan penerjemahan berupa menyampaikan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, metode ini dapat digunakan. Perlu DIPERHATIKAN bahwa tips ini HANYA dapat digunakan untuk situasi yang telah disebutkan di atas.

Sesuai dengan namanya, menerjemahkan dengan metode ini dimulai dengan menyampaikan kesimpulan. Misalnya, A bertanya kepada B, apakah B dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh A secara tepat waktu. Kemudian, B menjawab secara panjang lebar terlebih dahulu sampai pada akhirnya mengatakan bahwa tidak bisa.

Photo by Ann H on Pexels.com

Pada saat menerjemahkan, jurbah menyampaikan terlebih dahulu bahwa B tidak bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu, lalu menerjemahkan alasannya sesuai dengan yang dikatakan oleh B, dan ditutup kembali dengan kesimpulan bahwa B tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu.

Dengan menerjemahkan menggunakan metode ini, A dapat segera memperoleh jawaban yang diinginkan tanpa harus menunggu “2 kali”, yaitu penjelasan dari B dalam bahasa sumber dan terjemahannya.

Sama juga dengan metode deduksi ala Sherlock Holmes, ada baiknya jurbah memberi tahu terlebih dahulu bahwa akan menyampaikan kesimpulannya sebelum menerjemahkan. Misalnya dengan mengatakan, “Saya akan sampaikan dahulu jawaban (kesimpulan) dari pertanyaannya, yaitu….”

Mengulang lagi yang telah disampaikan di awal, metode ini cocok untuk menerjemahkan situasi yang membutuhkan jawaban “Ya atau tidak”, “Bisa atau tidak”, “Kapan”, “Di mana”, atau jawaban-jawaban spesifik lainnya, tetapi disampaikan secara panjang lebar sebelum mendapatkan jawaban yang  diinginkan. Jurbah juga perlu untuk menyampaikan terlebih dahulu bahwa akan menerjemahkan dengan dimulai dari kesimpulannya.

 Semoga tips ini bermanfaat ^_^

tips

Tips Menerjemahkan Orang yang Bicaranya Panjang: Deduksi ala Sherlock Holmes

Juru bahasa (jurbah) memiliki peran untuk menjembatani komunikasi antara dua pihak yang berbicara menggunakan bahasa yang berbeda. Pada dasarnya, seorang jurbah tidak dapat mengatur tempo, gaya bicara, aksen, maupun durasi pembicaraan dari kedua pihak.

Di antara faktor-faktor tersebut, durasi bicara adalah salah satu faktor yang dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik note-taking. Namun, timbul lagi pertanyaan. Bagaimana jika pembicaraannya tidak hanya panjang, tetapi juga temanya melompat-lompat, berputar-putar, alurnya maju mundur, dan tidak jelas maksud utamanya?

Pada prinsipnya, jurbah tetap harus menerjemahkan sesuai dengan yang disampaikan dengan pembicara. Namun, mengingat tujuan dari penerjemahan adalah menyampaikan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, tips ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam tulisan kali ini, saya coba hendak berbagi tips untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Namun, perlu DIPERHATIKAN bahwa tips ini HANYA dapat digunakan untuk situasi yang telah disebutkan di atas.

Saya menyebut metode ini sebagai metode deduksi ala Sherlock Holmes. Saya menyebutnya seperti itu karena caranya mirip dengan cara Sherlock dalam menarik kesimpulan untuk menemukan pelaku kejahatan. Ini adalah kutipan dari novel Sherlock Holmes yang berjudul The Adventure of  The Sign of Four:

Once you eliminate the impossible, whatever remains, no matter how improbable, must be the truth. 

(Kalau kamu menyingkirkan yang mustahil, apa pun yang tersisa, betapa pun yang mustahil, adalah kebenaran)

Ini yang menjadi petunjuk untuk menerjemahkan ala detektif fiksi yang terkenal dengan topi uniknya itu. Seperti yang telah disampaikan di awal, jurbah tetap harus membuat catatan agar tidak lupa mengenai apa yang telah dikatakan oleh pembicara. Namun, pada saat menerjemahkan, singkirkan satu per satu hal-hal yang kelihatannya tidak berhubungan. Dengan cara tersebut, seharusnya jurbah dapat menemukan “kebenaran” (dibaca: pesan) sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh pembicara.

Setelah menemukannya, susun beberapa pesan tersebut agar dapat terjalin menjadi suatu cerita yang berkesinambungan. Caranya, pertama dengan menyusun alur waktu yang bersifat maju. Kedua, gunakan kata sambung antarkalimat. Ketiga, sisipkan kalimat keterangan tambahan jika topiknya berubah. Terakhir, tambahkan kalimat tambahan penutup untuk memberi tahu pendengar bahwa terjemahan telah selesai.

Sebelum menerjemahkan dengan metode ini, ada baiknya juga untuk memberi tahu terlebih dahulu bahwa terjemahan yang akan disampaikan adalah berupa kesimpulan. Contohnya dengan mengucapkan, “Sebelumnya mohon maaf, saya akan mencoba menerjemahkan dengan menyimpulkannya.”

Secara teori, seharusnya jurbah tidak boleh melakukan hal tersebut. Namun, kembali lagi pada tujuan penerjemahan. Tentunya pendengar sudah tidak sabar untuk mendengarkan terjemahannya selama menunggu pembicara selesai berbicara. Jika kemudian terjemahannya disampaikan dengan sama-sama tidak jelas inti pembicaraannya, kemungkinan besar komunikasi antara kedua pihak akan semakin tidak berhubungan.

Sekali lagi untuk diingat, metode ini HANYA dapat digunakan jika pembicara berbicara dengan panjang lebar, topiknya melompat-lompat, dan tidak jelas arah pembicaraannya. Untuk dapat menyimpulkan arah pembicaraan, jurbah harus mengetahui konteks dan latar belakang pertemuan kedua belah pihak. Dengan begitu, jurbah dapat menemukan kalimat-kalimat tambahan yang sesuai untuk membuat terjemahannya memiliki pesan yang jelas.

Semoga tips ini bermanfaat ^_^

tips

Mempromosikan Diri Sebagai Penerjemah Lepas: Secara Pasif

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya mengenai mempromosikan diri secara aktif. Sesuai dengan namanya, cara promosi ini dilakukan dengan memasang profil secara daring agar dapat dibaca oleh calon klien atau user. Contoh yang paling sederhana adalah dengan memasang profil di situs LinkedIn.

Namun, kekurangan dari LinkedIn adalah memuat profil orang-orang di berbagai bidang. Agar lebih efektif, penerjemah perlu memasang profilnya di situs yang khusus berhubungan dengan dunia penerjemahan. Ada dua situs yang sangat terkenal, yaitu ProZ.com dan TranslatorsCafe.com. Kedua situs tersebut adalah sejenis market place penerjemahan. Selain dapat memajang profil, di sana juga dapat mencari pekerjaan yang ditawarkan oleh agensi penerjemahan.

Biaya untuk memasang profil di kedua situs tersebut pada dasarnya gratis. Namun, mereka juga menawarkan keanggotaan berbayar. Kelebihan dari keanggotaan berbayar adalah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang tidak ditawarkan secara umum dari agensi penerjemahan.

Selain di jejaring sosial dan market place, profil juga dapat dimuat di dalam direktori penerjemah. Di Indonesia terdapat Direktori Penerjemah Indonesia yang dikelola oleh Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Syarat agar profil dapat dimuat di sana adalah dengan menjadi anggota HPI.

Contoh direktori lain adalah Translator Directory of Japan yang dikelola oleh admin sukarelawan situs tersebut. Syarat untuk dimuat dalam situs ini adalah dengan mengajukan permohonan kepada pengelola situs.

Tips saya untuk promosi secara pasif adalah usahakan agar mencantumkan kata-kata kunci secara umum dan khusus secara bersamaan. Misalnya, ketika mencantumkan memiliki kemampuan bahasa Jepang, cantumkan juga bahwa memiliki kemampuan bahasa Jepang bisnis, bahasa Jepang bidang manufaktur, bahasa Jepang bidang hiburan, dan sebagainya. Demikian juga ketika menyebutkan bidang keahlian. Cantumkan dengan memecahnya menjadi bidang spesifik yang lebih detail lagi.

Tujuannya adalah jika ada yang mencari melalui Google dengan kata kunci yang spesifik, kemungkinan untuk berada di halaman terdepan dan posisi teratas menjadi semakin besar.

Mudah-mudahan pengalaman dan tips yang dibagikan ini dapat berguna. Selamat mencoba!

tips

Mempromosikan Diri Sebagai Penerjemah Lepas: Secara Aktif

Sejak saya mulai membuat blog ini, cukup banyak email, komentar, atau pesan melalui WA yang menanyakan cara untuk mempromosikan diri sebagai penerjemah lepas. Untuk itu, saya akan mencoba berbagi pengalaman saya dalam mempromosikan diri. Tulisan ini terdiri dari dua bagian, yaitu mempromosikan diri secara aktif dan mempromosikan diri secara pasif.

Tulisan yang pertama ini akan membahas mengenai mempromosikan diri secara aktif. Yang saya maksud dengan secara aktif adalah mengirimkan lamaran ke berbagai agensi penerjemahan. Modal yang diperlukan adalah CV, track record, dan contoh hasil terjemahan.

Tips saya dalam pembuatan CV adalah tidak perlu membuat CV yang panjang. Cukup 1 halaman saja yang berisi informasi dasar seperti nama, kontak, pendidikan terakhir, dan hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan bahasa seperti kursus yang pernah diikuti atau sertifikat kebahasaan.

Dibandingkan dengan CV, track record atau daftar pengalaman penerjemahan-lah yang paling penting bagi agensi penerjemahan. Bagi pemula yang tidak memiliki pengalaman menerjemahkan secara profesional, sebaiknya cantumkan dengan jelas bahwa belum memiliki pengalaman. Sebagai gantinya, cantumkan bidang-bidang yang dikuasai agar dapat menjadi pertimbangan.

Isi yang perlu dicantumkan dalam track record adalah pasangan bahasa dan jenis dokumen yang pernah diterjemahkan. Usahakan untuk menuliskan dengan jelas jenis dokumennya. Contohnya, alih-alih menulis dokumen legal, lebih baik menulis surat perjanjian atau AD/ART. Ini akan memudahkan agensi penerjemahan untuk mengukur pengalaman penerjemah.

Sedangkan bagi juru bahasa (interpreter), isi yang perlu dicantumkan dalam track record adalah pasangan bahasa, jenis penjurubahasaan, dan kontennya. Contohnya, dibandingkan menulis juru bahasa konsekutif untuk meeting, akan lebih mudah dipahami jika menulisnya juru bahasa konsekutif untuk meeting mengenai pendirian perusahaan.

Yang terakhir adalah contoh hasil terjemahan. Contoh yang diberikan jangan berupa hasil terjemahan yang pernah dikerjakan karena dikhawatirkan dapat melanggar kerahasiaan. Silakan cari bahan yang akan diterjemahkan sesuai dengan bidang yang dikuasai di internet. Bagi juru bahasa, bisa saja dengan melampirkan rekaman terjemahan dengan sumber yang juga berasal dari internet.

Kalau ketiganya sudah siap, yang menjadi pertanyaannya adalah: Ke mana lamarannya dikirim? Cara yang paling mudah adalah dengan mencari agensi penerjemahan di internet. Kata kuncinya bisa dimulai dari yang sederhana seperti: agensi penerjemahan, bahasa Jepang (atau bahasa lain sesuai dengan bahasa asing yang dikuasai). Bisa juga menggunakan kata kunci dengan bahasa asing seperti bahasa Inggris atau bahasa Jepang. Namun, jangan lupa untuk mengganti kata kuncinya dengan “Indonesian” atau “インドネシア語” karena yang menjadi bahasa sasaran adalah bahasa Indonesia.

Tips terakhir adalah usahakan untuk menuliskan rangkuman CV secara singkat di dalam badan email. Sedangkan pada judul email, tuliskan mengenai maksud lamaran sebagai penerjemah pasangan bahasa yang dikuasai.

Selamat mencoba melamar!