Interpreter

Note-taking ala Prison Break

Beberapa waktu yang lalu, saya akhirnya menonton season terakhir dari serial Prison Break. Saya sendiri baru tahu kalau sebenarnya serial ini sempat berakhir pada tahun 2008, tetapi kemudian dibuat seri revival-nya pada tahun 2017 sebanyak 9 episode.

Bagi yang tidak tahu serial ini, Prison Break menceritakan tentang seorang insinyur struktur bangunan yang hendak membebaskan kakaknya dari penjara. Dia mentato tubuhnya dengan peta, denah, dan berbagai petunjuk yang dikamuflase bagaikan gambar seni. Dengan cara itu, dia tidak perlu menghafal rencana pelariannya yang rumit.

Dalam dunia penjurubahasaan pun, khususnya konsekutif, sering kali menemukan situasi pembicara berbicara panjang lebar sehingga sulit untuk mengingat semua perkataannya. Untuk menanggulangi hal tersebut, biasanya juru bahasa (jurbah) akan mencatat dengan teknik yang disebut note-taking.

Photo by Pixabay on Pexels.com

Jurbah tidak mencatat semua hal yang diucapkan oleh pembicara. Sama halnya dengan tokoh dalam Prison Break, hal-hal yang dicatat hanya kata-kata kuncinya saja. Biasanya, kata-kata kunci tersebut terdiri dari subjek, predikat (kata kerja), objek, dan kata keterangan seperti angka, tempat, nama.

Agar dapat menulis dengan cepat, biasanya kata-kata kunci tersebut tidak ditulis secara utuh, tetapi ditulis dengan cara disingkat atau dibuat menjadi simbol. Singkatan dan simbol yang dibuat dapat berupa sesuatu yang umum seperti “jkt” untuk “Jakarta”, “ASAP” untuk secepatnya, atau “&” untuk “dan”.

Tidak jarang jurbah menciptakan singkatan atau simbol sendiri agar dapat menulis dengan cepat. Salah satu simbol yang sering digunakan adalah tanda panah. Contohnya, tanda panah ke atas (↑) digunakan sebagai pengganti kata “naik” atau “di atas”. Pada saat membuat sendiri, usahakan untuk membuat sesuatu yang dapat ditulis dengan cepat agar tidak kesulitan pada saat benar-benar membuatnya.

Membuat singkatan atau simbol yang unik bisa dikatakan susah susah gampang. Dalam serial Prison Break pun, sang tokoh utama baru bisa menentukan desain tatonya setelah mempelajari dan merencanakan dengan saksama rencana pelariannya. Hal ini juga bisa berlaku bagi jurbah. Dengan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diterjemahkan, jurbah akan lebih mudah menentukan apa yang dapat disingkat dan dibuat simbol serta makna dari singkatan dan simbol yang dibuatnya tersebut.

Selain itu, biasanya jurbah akan mulai terbiasa membuat singkatan atau simbol yang unik jika sering menerjemahkan satu tema tertentu secara berulang-ulang karena biasanya akan tahu istilah atau kalimat apa saja yang sering digunakan.

Silakan lihat video Youtube ini bagi yang mau melihat contoh mencatat dengan teknik note-taking.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s